Minggu, 25 September 2011

Pulanglah Ke Kota Kita, Yang penuh Luka serta Kebahagiaan

Hari ini aku melihat kembali wajah wajah yang tertunduk lesu yang memandang masa depan...
Dimulai dengan hari esok kita akan lebih menerawang setiap langkah yang akan kita tempuh...
Di mulai dengan hari esok kita akan memulai semua dengan pelajaran kemarin...


seperti kita berdua yang melihat kabut yang menutupi di atas kebun sayur,yang takan menjadi penghalang untuk memulai menapaki kaki dan melangkah jalan yang terjal dan tinggi yang di tutupi semak belukar, sambil menggendong yang bukan dari kita berdua tetapi yang paling kita sayangi.


Kau mulai membersihkan peluh yang menetes di wajahku dengan tangan serta mencium pipiku dengan berharap aku lebih semangat untuk melangkah.


Tetapi saat ini, saat aku tak tau keberadaan hatimu yang mungkin telah beku dengan kabut dingin setelah kita turun dari puncak gunung itu,
dan seakan melupakan semua yang pernah kita berdua sepakati


aku dan kau memang pernah membuat para pepohonan serta semak-semak di gunung cemburu melihat kita, tetapi apakah sekarang aku menjadi bagian dari pepohonan dan semak-semak itu....


Setelah semuanya hancur dan berantakan karena ada duri yang lebih engkau pilih untuk menusuk hatimu berdarah namun kau bahagia.
tetapi sekarang aku tak tau yang kau lakukan dan aku mau menyimpulkan semuanya bahwa kamu sedang mencari jati diri yang selama ini hilang.


Seribu maaf yang ku ucapkan, karena engkau menganggap semuanya karena aku memetik bunga berduri itu, aku hanya bisa diam dengan sebuah kesalahan yang aku tak tau....


Dan sampai saat ini kau seakan memiliki sebuah telinga, dan sebuah bola mata yang mungkin kurang jelas melihat akan seribu cinta yang aku miliki, untuk tetap mencintaimu....


Apakah aku lelaki yang kurang pantas memilikimu, atau kah aku yang terlalu bodoh mencintaimu sejak awal...?
Semuanya takan aku sesali, karena jika aku tak mau tau,aku tak mungkin tau siapa yang terbaik di hatiku saat ini


Aku mencintaimu berbeda dari sebelumnya, karena aku tau kau memiliki cinta yang jauh lebih dari mereka yang pernah mencintaiku....
Aku takan mau gagal dengan pertarungan ini. Jika kau sebagai batu, aku takan pernah menghancurkanmu menjadi serpihan pasir, tetapi ijinkan aku untuk terus menggenggammu dan menjadi senjata untuk memukul kepalaku di saat aku mulai jerah dengan perjalanan kehidupan


Saat ini aku sedang berbahagia dengan apa yang kau lakukan, takan pernah ku mengeluh akan kesakitan yang ku rasakan karena aku lelaki yang harus tersenyum sebelum membunuh...membunuh rasa takutku ketika Tuhan Mengijinkan kita berdua bersama-sama melangkah kedepan di hari-hari yang panjang, karena saat ini aku ingin kau tau betapa besarnya rasa cinta dan kasih ku sebelum dan yang akan datang setelah aku memilikimu.....


Aku Tau akan semua hal ini dan Tuhan taupulah yang akan ku lakukan, maka dari itulah Ia takan pernah menghilangkan rasa cinta yang ku miliki terhadapmu


Berikan aku waktu untuk menunjukan bahwa siapa aku, dan siapa mereka...
aku yang saat ini bukan orang yang spesial ataupun terdepan di hatimu, karena aku bukan siapa-siapa saat ini....tetapi siapa aku, yang pernah merasakan kesakitan dan berani kembali tanpa rasa ragu akan kesakitan lagi....Aku hanya bisa yakin dan percaya engkau adalah engkau yang ku kenal yang masih mencintaiku........


kembalilah dan berdiamlah di kota kita berdua yang tercinta..
kota yang melihat setiap langkah-langkah kita, dengan hujan yang mengguyur, orang jahat yang menghalangi, laut yang indah, kau yang tak terbiasa akan makan cabai dan aku yang gila akan cabai menjadi terbiasa di hadapanmu makan mengikuti selera mu.....Aku bahagia.....Aku mencintaimu....dan tak pernah setengah-setengah mencintai dan berkorban untuk mu yang terkasih....
Aku Menunggu Mu Kembali...................................................................





Tidak ada komentar:

Posting Komentar